sapta marga sumpah prajurit 8 wajib tni

PotretMenarik Keakraban TNI dan Warga, Makan Ngopi Bersama di Lokasi TMMD KEBUMEN - Satgas TMMD Reg Ke-116 Kodim 0709/Kebumen terus bekerja keras bahu-membahu menyelesaikan pekerjaan sasaran fisik di Desa Pejengkolan, Kecamatan Padureso, Kabupaten Kebumen, tetap melaksanakan Komunikasi Sosial (Komsos) antara satgas TMMD bersama masyarakat. KODIM0709/KEBUMEN, Dandim 0709/Kebumen Letkol Inf Zamril Philiang hadir dalam kunjungan kerja Kadis Litbangad Brigjen TNI Mulyo Aji yang diterima langsung Kalan Dislitbangad Kebumen Kapten Cpl Sutarjo di Kantor Dislitbangad Ds. Setrojenar Kec. Buluspesantren Kab. Kebumen, Kamis (25/10/18) kegiatan ini bertujuan untuk melihat lebih dekat Bandung Kasubditbinum Kolonel Caj Yohanes Yudy Catur P., S.H., M.Si., menjadi Irup pada Upacara Bendera Mingguan Bulan April 2023 bertempat di Lapangan Hitam Maditajenad. Selagimasih menjadi prajurit agar betul - betul menghafal Santi Aji dan mengamalkannya, baik itu Sumpah Prajurit, Sapta Marga dan 8 Wajib TNI sebagai pedoman dalam menjalankan tugas serta untuk selalu menjaga komunikasi yang baik dengan masyarakat. persamaan garis yang melalui titik 2 5 dan bergradien 3. Home Hankam Jum'at, 08 Oktober 2021 - 0635 WIBloading... Prajurit TNI mengikuti defile pasukan pada Perayaan HUT ke-74 TNI di Lapangan Panglima Besar Jenderal Soedirman, Ambarawa, Kabupaten Semarang, Jawa Tengah, Sabtu 5/10/2019. Sapta Marga merupakan pedoman prajurit TNI. Foto/Dok SINDOnews A A A JAKARTA - Sapta Marga merupakan pedoman prajurit Tentara Nasional Indonesia TNI yang dikeluarkan pada 5 Oktober 1951. Pedoman menjadi kode etik bagi prajurit ini tepat dikeluarkan saat Hari Ulang Tahun HUT TNI. Sapta Marga bertujuan mencegah terjadinya perpecahan dari internal atau dari dalam tubuh TNI itu, dari tarikan ekstrem kiri ataupun kanan. Perumusan pedoman ini dirancang bersama-sama oleh pemikir jajaran TNI dan tokoh bangsa seperti Supomo, Husen Djajadiningrat Ki Hajar Dewantara, dan Mohammad Yamin. Perumus ini dipilih karena merupakan gabungan dari masing-masing Kepala Staf Angkatan Perang Republik Indonesia APRI. Dengan dipimpin Kolonel Bambang Supeno yang dibantu Sekretaris Mayor Guritno, tim sering mengadakan pertemuan dan berusaha keras. Akhirnya, tim berhasil menyerahkan hasil perumusan kepada gabungan Kepala Staf APRI. Baca Juga Rumusan yang diajukan kemudian diperbaiki dan disempurnakan agar lebih jelas maksud dan tujuannya. Penyempurnaan ini pun menemukan tujuh pokok pedoman yang awalnya ingin diberi nama sederhana yaitu pedoman prajurit oleh Simatupang, kepala Staf Angkatan Perang Republik Indonesia APRI Periode 1950-1953. Namun, saat itu peserta rapat menolak dan menginginkan istilah yang lebih terang dan menunjukkan identitas. Mereka memberikan contoh nama Pancasila yang saat ini menjadi identitas Bangsa Indonesia. Setelah meminta usulan nama, para peserta rapat memberikan usulan Sapta Marga. Marga dalam hal ini berarti "pegangan hidup". Kata marga ini awalnya disamakan dengan pengertian orang Batak yang berarti "bagian kekerabatan". Namun, setelah diskusi permasalahan nama, Simatupang menyetujui nama Sapta Marga untuk pedoman prajurit. Baca Juga Berikut ini bunyi Sapta Marga1. Kami Warga Negara Kesatuan Republik Indonesia yang bersendikan Kami Patriot Indonesia, pendukung serta pembela Ideologi Negara yang bertanggung jawab dan tidak mengenal Kami Kesatria Indonesia, yang bertakwa kepada Tuhan Yang Maha Esa, serta membela kejujuran, kebenaran, dan Kami Prajurit Tentara Nasional Indonesia, adalah Bhayangkari Negara dan Bangsa Kami Prajurit Tentara Nasional Indonesia, memegang teguh disiplin, patuh dan taat kepada pimpinan serta menjunjung tinggi sikap dan kehormatan Kami Prajurit Tentara Nasional Indonesia, mengutamakan keperwiraan di dalam melaksanakan tugas, serta senantiasa siap sedia berbakti kepada Negara dan Kami Prajurit Tentara Nasional Indonesia, setia dan menepati janji serta Sumpah kini, nilai-nilai kehidupan yang selalu ditanamkan untuk prajurit TNI adalah Sapta Marga, Sumpah Prajurit, dan Delapan Wajib Tentara Nasional Indonesia TNI. Dalam sejumlah kesempatan, Panglima TNI Marsekal TNI Hadi Tjahjanto pun memberikan beberapa penekanan yang perlu diperhatikan personel TNI dalam melaksanakan tugas, di antaranya agar terus meningkatkan keimanan dan ketakwaan kepada Tuhan Yang Maha Esa serta pegang teguh Sapta Marga, Sumpah Prajurit, dan Delapan Wajib TNI sebagai landasan moral dalam pelaksanaan tugas.*diolah dari berbagai sumberzik tentara nasional indonesia hut tni prajurit tni Baca Berita Terkait Lainnya Berita Terkini More 28 menit yang lalu 52 menit yang lalu 1 jam yang lalu 1 jam yang lalu 2 jam yang lalu 2 jam yang lalu

sapta marga sumpah prajurit 8 wajib tni